Gelaran motogp 2009 telah usai. Tak bisa dipungkiri kejayaan Yamaha di musim ini. Juara dunia konstruktor, juara dunia team (Fiat Yamaha) dan tentunya peringkat 1 & 2 kelasemen akhir pembalap (Valentino Rossi & Jorge Lorenzo). Memang di musim ini Yamaha serasa memiliki segalanya, motor yang kompetitif, team yang solid dan tentunya dua pembalap yang hebat.
Valentino Rossi & Jorge Lorenzo adalah dua nama yang begitu mendominasai tiap seri motogp 2009. Keputusan Yamaha untuk “mengadu” kedua pembalapnya lewat strategi management conflict terbukti berhasil meningkatkan performa keduanya. Memang kadang ada resikonya, seperti salah satu harus tersungkur saat berebut jadi nomor satu. Lorenzo mengalaminya di seri Brno sementara Rossi kebagian jatah apes di Indianapolis. Tapi secara keseluruhan perang saudara ini berhasil memberi motifasi masing-masing pembalapnya untuk menjadi yang terbaik.
Sayang keadaan ini mungkin akan berbeda di tahun 2010. Memang, Yamaha sudah memastikan Rossi & Lorenzo tetap bersama dimusim depan, tapi justru dari keputusan Yamaha inilah sumber permasalahannya.
Pertengahan musim 2009 ada tarik ulur antara Lorenzo & Yamaha tentang perpanjangan kontrak untuk 2010. Tersiar kabar bahwa Lorenzo minta gajinya dinaikkan & mendapat perlakuan sama dengan Rossi agar bisa mendapatkan tanda tangannya di kontrak yang baru. Apa tanggapan Yamaha? Pabrikan berlambang garputala ini mengaku tidak akan ikut perang tarif untuk mempertahankan Lorenzo dari pinangan team lain. Saat itu santer kabar Lorenzo didekati Honda & Ducati. Rumornya Ducati bersedia menggaji pembalap muda asal Spanol itu 2 kali lipat dari gaji Casey Stoner saat ini.
Apakah orientasi Lorenzo uang? Bisa ya bisa juga tidak. Ya, karena ternyata X Fuera (julukan Lorenzo) akhirnya setuju tetap di Yamaha setelah gajinya dinakkan 2 kali lipat dari kontrak musim ini. Tidak, karena dia tetap memilih Yamaha walau ada tawaran lebih menggiurkan dari Honda & Ducati.
Pernyataan pihak HRC tentang tidak suksesnya mereka menggaet Jorge mungkin bisa menjadi jawaban. Pada dasarnya, Lorenzo tak pernah berpikir untuk pindah ke team lain. Dia hanya menginginkan nilai kontraknya dinaikkan agar tak terlalu jauh berbeda dengan Rossi serta tentunya persamaan perlakuan antara dirinya dengan Rossi.
Kebahagiaan Lorenzo ternyata ditanggapi berbeda oleh team mate-nya. Begitu perpanjangan kontrak itu diumumkan, Rossi sudah mengeluarkan pernyataan bahwa tidak baik jika satu team tidak ada pembalap utama. Maksudnya? Lorenzo adalah saingan terberat Rossi saat ini. Jika mereka tetap menjadi satu team & mendapat perlakuan yang sama, maka Rossi bukanlah pembalap utama lagi di Yamaha.
Diakhir musim 2009 Rossi semakin menjadi. Dia memngancam Yamaha, jika musim 2011 Lorenzo masih di Yamaha maka dia akan mempertimbangkan tawaran menarik dari Ducati. Saat ini lagi ramai memang rumor tentang Ducati yang rela mengorbankan apa saja demi bisa mengajak juara dunia 9 kali itu bergabung. Termasuk mendepak Stoner sekalipun. Sudah lama pabrikan Italia itu menginginkan motornya jadi jawara di tangan pembalap Italia, setelah harapan itu kandas bersama Loris Capirossi & Marco Melandri.
Ada apa dengan Rossi. Segitu takutkah The Doctor atas rivalitasnya dengan Lorenzo? Saat ini Rossi menjadi pembalap tesukses di era motogp modern. Juara semua kelas, GP 125 (1997), GP 250 (1999), GP 500 (2000), motogp 900cc (2001-2005) dan motogp 800cc (2008-2009). Hanya satu mungkin yang masih mengganjal pikiran The Doctor, apalagi kalo bukan menumbangkan rekor 122 kali juara seri milik Giacomo Agostini. Ya, itulah satu-satunya alasan Rossi tetap bertahan di motogp. Sekarang Rossi sudah membukukan 103 kemenangan. Untuk mengejar “ketertinggalan” 19 juara seri itu paling tidak Rossi masih harus bertarung di motogp 2 atau 3 musim lagi. Diusianya yang sudah diatas 30 tahun (tahun depan Rossi 31 tahun) mungkin Rossi merasa agak kerepotan menghadapi pembalap-pembalap muda yng rata-rata baru berusia 20-an tahun. Karena itu dia tidak mau dipusingkan oleh pertarungan dengan rekan setim. Dan tentunya si Urbino ini tak akan mau meninggalkan motogp tanpa gelar juara, apalagi jika dikalahkan oleh rekan satu team.
Lalu bagaimana dengan Yamaha? Tak pelak saat ini pabrikan asal Jepang itu dalam dilema besar.
Bagaimanapun, Rossi adalah orang yang tau betul Yamaha. Dialah yang berjasa mengangkat pabrikan ini kembali berjaya setelah lama terpuruk. Tapi mempertahankan Rossi bisa jadi mengulang sejarah saat Yamaha berjaya bersama Wayne Rainey. Setelah pembalap Amerika itu pensiun, Yamaha seolah kehilangan nafas. Ini terjadi karena saat jaya-jayanya, Yamaha tak memikirkan regenerasi pembalap.
Mana yang dipilih Yamaha mungkin terlalu dini untuk memprediksi. Musim 2009 baru berakhir, musim 2010 belum lagi mulai. Apa yang akan terjadi di musim 2010 pastinya akan sangat berpengaruh pada keputusan Yamaha. Bagaimana jika Rossi kembali juara dunia, bagaimana jika Lorenzo yang juara dunia atau bahkan bagaimana jika konflik internal itu mengakibatkan kedua pembalapnya gagal menjadi yang terbaik? Ya kita tunggu saja motogp 2010 yang dimulai pada 11 April tahun depan.
Berikut ini informasi salah satu sumber penghasilan alternatif di dunia maya. Program milik KomisiGratis.com ini memungkinkan anda mendapat komisi hingga Rp. 277.777.750,- Tanpa anda harus menginvestasikan uang sedikitpun. 100% Free.
