Kiamat 2012 menimpa MotoGP 800cc


Ditengah lagi rame-ramenya orang ngomongin tentang kiamat 2012, tersiar rumor di kalangan MotoGP bahwa FIM, Dorna dan asosiasi pabrikan MotoGP telah sepakat untuk menghentikan proyek MotoGP 800cc pada tahun 2012.



Tahun 2007 FIM & Dorna memberlakukan regulasi yaitu seluruh peserta MotoGP harus menggunakan mesin berkapasitas 800cc. Hal ini didasarkan atas kekhawatiran keselamatan pembalap akibat makin kencangnya motor-motor berkapasitas 900c-1000cc. Walau banyak pembalap, salah satunya Valentino Rossi, yakin bahwa pengurangan kapasitas itu justru akan malah membuat motor makin kencang, toh aturan itu tetap diberlakukan. Alasannya, motor 800cc akan lebih mudah dikendalikan, terutama di tikungan, sehingga mengurangi resiko kecelakaan.

Kenyataannya benar, motor berkapasitas 800cc jadi lebih kencang dari generasi sebelumnya. Ini terbukti dari pecahnya rekor top speed serta best lap di berbagai sirkuit. Selain itu penggunaan mesin 800cc ini menimbulkan dampak lain yang membuat MotoGP kurang daya tariknya. Tak ada lagi atraksi sliding di tikungan seperti saat masih menggunakan mesin 900-1000cc. Pertempuran pun jadi terfokus pada pembalap-pembalap pabrikan saja.

Kalau mau sedikit flash back, sejak musim 2007, tak satupun ada pembalap dari team satelit yang pernah menjadi juara seri. Kemudian mari kita review musim 2009 yang baru berakhir. Untuk meraih podium ke-2 saja pembalap satelit mesti menunggu “sesuatu” terjadi pada The Fantastic 4 (Rossi, Lorenzo, Stoner, Pedrosa).

GP Le Mans misalnya, Marco Melandri dari team Hayate Racing bisa merasakan podium ke-2 setelah Rossi mengalami kecelakaan. Selanjutnya, Colin Edwards (Yamaha Tech 3) dapat 20 poin di GP Inggris (Donington Park) setelah Rossi & Lorenzo terjatuh. Satu lagi, saat GP Indianapolis, Toni Elias finish ke 2 juga setelah Rossi & Pedrosa kecelakaan, sementara Stoner gak ikut balapan.

Tanpa bermaksud meremehkan kemampuan 4 pembalap teratas, keadaan ini terjadi lantaran adanya perbedaan perlakuan dari tiap pabrikan untuk team utama dengan team satelit. Kenapa demikian? Jawabannya adalah UUD alias ujung-ujungnya duit. Motor 800cc adalah motor murni dibuat untuk kepentingan MotoGP. Dengan demikian biaya pengembanganpun jadi mahal. Pabrikan hanya sanggup menyuplai mesin & spare part baru hanya untuk 2 pembalap pabrikan saja. Pembalap satelit, mau nggak mau, harus menunggu giliran. Sponsorpun kemudian ogah menyokong team-team satelit ini.

Ditengah krisis yang melanda dunia saat ini, tentu ketidakhadiran sponsor makin menambah berat beban para kontestan MotoGP. Kawasaki bahkan lebih memilih bayar denda kepada Dorna daripada harus menyokong penuh satu team dengan dua pembalap. Jumlah starter MotoGP pun semakin sedikit. Tahun 2009, tercatat 18 pembalap, tapi kemudian menciut jadi 17 setelah Ducati Onde tempat Sete Gibernau bernaung menyatakan tak sanggup melanjutkan kiprahnya.

Dorna selaku promotor balap paling bergengsi seantero jagad ini tentu tak mau keadaan ini terus berlanjut. Maka Rerncana tahun 2012 nanti FIM & Dorna akan mengembalikan regulasi MotoGP dengan menggunakan mesin berkapasitas 1000cc lagi.

Semoga saja dengan demikian, MotoGP jadi lebih menarik lagi. Kita bisa kembali menyaksikan aksi sliding ala The Doctor dan The Kentuky Kid seperti yang sering mereka pertontonkan saat masih sama-sama di team Repsol Honda. Kita juga bisa berharap ada persaingan sengit bukan hanya antar pembalap pabrikan saja. Seperti Loris Capirossi & Alex Barros yang dari team satelit (saat itu Honda Pons) bisa merasakan podium puncak. Atau juga seperti Sete Gibernau (Telefonica Movistar Honda) yang walau dari team satelit sempat jadi pesaing utama Valentino Rossi. Dengan demikian sponsor pun tak ragu lagi menyokong team-team MotoGP walaupun itu bukan team pabrikan.
Bravo MotoGP.

Posting Komentar

mertoxitas © 2009. Template by Dicas Blogger.

ATAS